ARTI MIMPI MENURUT ALKITAB
“PEMIMPI YANG PUNYA IMPIAN”
![]() |
Bagi banyak orang
mimpi dipercaya lebih dari sekadar bunga tidur. Mereka meyakini jika mimpi
adalah bagian dari firasat akan suatu peristiwa. Lalu, apa artinya saat kita
memimpikan seseorang dari masa lalu atau teman kuliah yang sehari-hari pun
jarang berinteraksi? Apakah ini mimpi benar-benar menjadi cara akan terjadinya suatu hal? Mimpi memang tidak bisa
diprediksi. Namun, bahkan mimpi buruk pun bisa merupakan hasil dari sesuatu atau seseorang yang ada
dalam kehidupan nyata. Ini terjadi karena otak memproses emosi nyata dalam
hidup kita sehingga menghasilkan dunia yang sepenuhnya baru. Bahkan, obrolan singkat selama lima menit dengan orang
asing, bisa saja orang itu hadir dalam mimpi kita.
Menurut pakar
kesehatan tidur Alesandra Woolley,
munculnya seseorang dalam mimpi kita bisa saja terjadi karena belakangan ini
kita banyak menghabiskan waktu
dengannya. Tetapi, ini bisa juga terjadi karena ada interaksi yang bermakna dan
kesan yang melekat. "Mimpi adalah salah satu cara otak kita memproses
emosi sehingga emosi apa pun yang terkait dengan hubungan atau koneksi individu
dapat mengakibatkan mereka muncul dalam mimpi". LeslieBeth Wish,
psikoterapis klinis berlisensi, mengatakan, kita juga bisa masuk ke mimpi orang
lain meskipun belum melihat atau berbicara dengannya selama bertahun-tahun. Ini
bisa terjadi jika seseorang melihat kita atau foto yang mirip kita, berbicara dengan
orang-orang yang mengenal kita, atau melihat karakter dalam buku atau film yang membuat mereka memikirkan kita. Dalam
kesempatan ini saya ingin kita melihat “mimpi” menurut Alkitab. Tetapi,
pertama-tama haruslah kita ketahui arti mimpi.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Mimpi adalah sesuatu yang
terlihat atau dialami ketika sedang tidur; bermimpi adalah melihat
(mengalami) sesuatu dalam mimpi atau berkhayal (berangan yang bukan-bukan);
memimpikan adalah bermimpi akan sesuatu (sesuatu
yang susah atau tidak mungkin dicapai: contohnya walaupun pendidikannya rendah ia selalu bermimpi memiliki jabatan yg
tinggi); termimpi-mimpi: selalu
tampak (terbayang) begitu
terkenangnya ia kepada ibunya; impian adalah cita-cita (keinginan)
yang mustahil atau susah dicapai; pemimpi adalah orang
yang suka bermimpi meskipun tidak tidur (orang yg suka mengkhayal).
Menurut Wikipedia mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan,
pendengaran,
pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan
mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil
terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah
dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian,
pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung,
dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan
beberapa aspek dalam mimpi tersebut.
Pemimpi juga dapat merasakan emosi
ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari
mimpi disebut oneirologi.
Mimpi terjadi pada tahap kecepatan pergerakan mata
ketika tidur, dimana aktivitas otak tinggi dan seolah-olah dalam keadaan
terbangun. Panjangnya mimpi bervariasi, minimal beberapa detik, atau sekitar
20-30 menit. Pendapat mengenai makna mimpi bervariasi berdasarkan waktu dan
budaya. Kebanyakan penggemar Teori Freud setuju dengan makna penglihatan dalam
mimpi merupakan penampakan dari hasrat dan emosi yang tersembunyi. Beberapa
teori lain menunjukkan bahwa mimpi merupakan tahap pembentukan memori,
penyelesaian masalah, atau sekadar produk dari aktivasi otak.[1]
Dizaman kuno Mimpi dianggap sebagai suatu berita
yang penting. Kej 40. Bagi orang Yahudi dilarang mempercayakannya (Ula 13:1-3), tetapi walaupun demikian, Allah kadang-kadang menggunakan
cara ini sebagai alat untuk memberitahukan sesuatu yang penting. Kej 20:3-7; 1Sam 28:6; Kis 27:22-25. Berikut ini adalah beberapa arti dari mimpi menurut Alkitab
:
1.
Penglihatan-penglihatan pada waktu sedang tidur. Ayub 33:15; Dan 2:28
2. Seringkali hanya khayalan saja. Ayub 20:8; Yes 29:8
- Seringkali banyak kesibukan. Pengkh
5:2
- Kehendak Allah yang sering kali
dinyatakan dalam Bil 12:6; Ayub
33:15
- Nabi-nabi
palsu:
a) Dihukum karena menubuatkan dusta. Yer 23:32
b) Pura-pura. Yer 23:25-28;
29:8
c) Tidak didengarkan. Ul 13:1-3; Yer 27:9
- Sia-sia berharap. Pengkh
5:6
- Orang
pada zaman dahulu:
a) Sangat mempercayai. Hak 7:15
b) Seringkali menjadi gelisah. Kej 40:6;
41:8; Ayub 7:14; Dan 2:1; 4:5
c) Sangat ingin mendapat keterangan tentang-Nya.
Kej 40:8; Dan 2:5
d) Bertanya kepada orang berilmu. Kej 41:8; Dan 2:2-4
- Hanya Allah yang dapat
menafsirkan. Kej
40:8; 41:16; Dan
2:27-30; 7:16
- Disebut
dalam Firman Tuhan:
a) Abimelekh. Kej 20:37
b) Daniel. Dan 7:1-28
c) Firaun. Kej 41:1-7
d) Isteri Pilatus. Mat 27:19
e) Kepala juru minuman dan juru roti
Firaun. Kej 40:5-19
f) Laban. Kej 31:24
g) Nebukadnezar. Dan 2:1,31;
4:5,8
h) Orang Majus. Mat 2:11,12
i)
Orang
Midian. Hak 7:13-15
j)
Salomo. 1Raj 3:5-15
k) Yakub. Kej 28:12;
31:10
l)
Yusuf. Kej 37:5-9
m) Yusuf. Mat 1:20,21;
2:13,19,20
- Melukiskan:
a) Kemujuran orang berdosa. Ayub 20:5-8; Mazm 73:19,20
b) Angan-angan yang najis. Yud 1:8
c) Musuh-musuh jemaat. Yes 29:7,8
Jika didalam Alkitab Allah ingin
menunjukan sesuatu melalui mimpi, maka bagaimana dengan kehidupan sekarang? Apakah
mimpi masih menjadi cara yang Allah gunakan untuk menunjukan suatu hal kepada
manusia?
Mimpi adalah salah satu sarana untuk Allah berkomonikasi dengan umat-Nya, baik itu pada zaman dahulu maupun pada zaman sekarang. Allah masih bisa menggunakan mimpi sebagai sarana komonikasi untuk menyatakan kehendak-Nya bagi umat manusia agar manusia mampu mengetahui Kemahakuasaan Allah sebagai Sang pencipta. Dalam beberapa contoh diatas sangat jelas bahwa Kuasa Allah untuk berkomonikasi kepada manusia melalui mimpi. Komonikasi Allah melalui mimpi tidak terbatas pada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru saja, namun juga dapat menjadi sarana komonikasi dengan manusia zaman sekarang. Bentuk dan cara itu sama, yaitu melalui mimpi. Namun yang menjadi perbedaan adalah orang yang menerima mimpi itu perlu diuji kebenaranya. Sebab Allah tidak memberikan mimpi kepada manusia begitu saja, namun Allah ingin memperingatkan dan menyampaikan maksud-Nya bagi umat-Nya dimuka bumi ini.
Mimpi adalah impian yang masih dimimpikan oleh orang yang sedang bermimpi. Namun semuanya hanyalah mimpi yang dimimpikan oleh seorang pemimpi
Oleh sebab itu Jika kita Bermimpi, Berdoalah
dan minta tuntunan dari Allah untuk memampukan kita agar dapat mengerti dan
melakukan maksud dan tujuan mimpi.
“Sebab melalui mimpi kehidupan seseorang mampu
diperbaharui oleh Allah”
Tetap semangat terus kaka, Tuhan Yesus Memberkati 😇
BalasHapusTerima Kasih Banyak. Mohon dukungannya kaka. Tuhan berkatikaka juga.
Hapus